Hidup sehat
merupakan impian setiap orang di dunia. Kemunduran aktifitas seseorang salah
satunya disebabkan karena tubuh yang tidak sehat. Kesehatan dipengaruhi oleh
pola makan, jenis makanan, jumlah makanan, dan frekuensi makan. Pola makan yang
tidak teratur dapat menyebabkan terjadinya gastritis (peradangan dari mukosa
lambung) (Wahyu et al., 2015).
Salah satu
solusi untuk mengurangi timbulnya gastritis adalah dengan mengkonsumsi jenis
makanan sehat yang berasal dari bahan pangan organik. Pangan organik merupakan
suatu sistem produksi pangan dengan penggunaan input yang tetap menjaga
kesehatan tanah, ekosistem, dan manusia yang bergantung pada proses ekologi,
keanekaragaman hayati, dan siklus yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
Pertanian organik menggabungkan tradisi, inovasi, dan sains untuk memberikan
manfaat bagi lingkungan, mempromosikan hubungan yang adil, dan kualitas hidup
yang baik untuk semua pihak yang terlibat. Definisi pertanian organik menurut
IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movements) telah ditetapkan
di Adelaide, Australia pada bulan September 2005. Sedangkan prinsip-prinsip
pertanian organik sesuai standar IFOAM yaitu prinsip kesehatan, prinsip
ekologi, prinsip keadilan, dan prinsip perlindungan.
Pangan organik
sebaiknya mempunyai sertifikat organik, baik sertifikat organik berstandar
nasional yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Organik seperti: Sucofindo,
MAL, Inofice, Seloliman, BioCERT Indonesia, Persada, dan Sustainable
Development Service maupun sertifikat organik berstandar internasional yang
diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Organik yang kantor cabangnya ada di
Indonesia seperti: Institute for Marketecology (IMO), Control Union, NASAA
Australia, Naturland, Eco Cert, Guaranteed Organic Certification Agency (GOCA),
Australian Certified Organic, Ceres, Icea Consorzio, Organic Certifier, dan
lainnya. Sertifikat organik berguna untuk penelusuran produk dan jaminan
kepercayaan. Penulisan esai ini bertujuan untuk mengajak masyarakat hidup sehat
dan memudahkan konsumen dalam membeli produk pangan organik dengan memanfaatkan
aplikasi teknologi terkini.
Kesan pertama
dengan kata “Organik” adalah harganya mahal, masih tersedia di tingkat pedagang
besar, dan kurang terpercaya keorganikannya. Melihat hal itu sebaiknya para
pedagang yang menjual pangan berlabel organik menyertakan nomor sertifikat
organik pada kemasan yang dijual sesuai masa berlakunya. Penjualan pangan di
Indonesia yang sudah ada label organik, sebaiknya juga menyertakan label P-IRT
(Pangan Industri Rumah Tangga) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kotamadya, label Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia,
dan label Hazzard Analysis and Critical Control Points (HACCP) sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (SNI 01-4852-1998).
Meskipun terkesan rumit dan sedikit lebih mahal, tapi untuk memulai usaha
perdagangan organik tidak harus bekerja sendirian dan mengajak berbagai sektor
untuk bergerak di bidang organik akan lebih mempermudah dalam kampanye organik.
Pada zaman milenium
seperti saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari
gadget dan internet. Seakan mereka hampa jika sedetik saja meninggalkan gadget
dan internet sehingga ada istilah,”Orang sudah bisa hidup dengan gadget,
listrik, dan internet”. Tentu ini menjadi peluang yang besar untuk para
pengembang platform, software, dan bisnis online. Dunia platform online semakin
dilirik oleh para pengguna gadget seperti halnya platform belanja online yang
semakin marak di dunia internet. Bahkan orang-orang lebih cenderung melakukan
transaksi online daripada transaksi langsung dengan penjual. Melihat fenomena
yang terjadi, orang semakin malas untuk belanja di toko-toko besar, dan lebih
memilih belanja online. Maka dari itu, saya yang mempunyai dasar pengetahuan
tentang pertanian organik dari tingkat produsen hingga level pedagang kecil
ingin menggabungkan antara ketersediaan produk pangan organik dengan penjualan
online berbasis sosio-entrepreneurship.
Amanat sebagai
Alumni LPDP dari Program Magister Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor yang bisa melanjutkan jenjang kuliah
tingkat pascasarjana karena berawal dari kegelisahan para petani gula kelapa.
Walaupun hidup di desa, tapi para petani gula kelapa belum sejahtera. Hal ini
dikarenakan harga bahan pokok semakin mahal, sedangkan hasil penjualan dari
nira kelapa tidak sebanding dengan kebutuhan hidup. Maka dari itu, dibutuhkan
terobosan baru untuk menjual produk organik yang berkelanjutan dengan
menguntungkan produsen, pedagang, dan konsumen.
Ide pengembangan
usaha platform pangan organik berbasis sosio-entrepreneurship bertujuan untuk
memudahkan konsumen dalam mengakses pangan organik. Pemanfaatan teknologi
modern yang diminati oleh masyarakat millenial akan mengajak kontribusi dari
produsen, pedagang, dan konsumen. Hal tersebut membutuhkan sebuah organic
marketplace yang bisa menaungi para pedagang. Produsen berperan dalam
menyediakan pangan organik yang sesuai standar keamanan pangan yang telah
ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
Pedagang
berperan dalam menyediakan stok pangan organik berikut persyaratan sebagai
penjualan yang relevan. Sedangkan konsumen berperan dalam membeli produk pangan
organik dari pedagang yang tergabung dalam sebuah organic marketplace. Organic
Marketplace berperan dalam mengembangkan platform pangan organik yang nantinya
bisa diakses oleh para pengguna gadget. Produk platform pangan organik akan
diberi nama “Ayo Organik”.
Aplikasi “Ayo Organik” bisa menjadi solusi
mendatang untuk mempermudah akses penjualan pangan organik yang bekerjasama
dengan para pedagang organik yang ada di Indonesia. Untuk mengakses aplikasi
“Ayo organik”, pengguna aplikasi tinggal mendownload di playstore atau
appstore. Kemudian klik pilihan di layar gadget ketika akan membeli produk,
kemudian akan muncul lokasi atau toko-toko organik terdekat yang menampilkan
jenis produk organik disertai harga jual produk dan ongkos kirim. Mengenai
pengiriman, bisa bekerjasama dengan ojek online dan pembeli hanya duduk di
rumah atau bisa melakukan pekerjaan lain. Mengenai data-data penjual organik
yang akan diajak kerjasama, bisa dikoordinasikan dengan pihak-pihak yang fokus
terhadap isu organik terpercaya. Setelah mendapatkan data-data penjual organik,
langsung mengkonfirmasi para pedagang organik untuk diajak kerjasama dan
penjual pangan organik bisa menjaga kepercayaan produk dengan para produsen
pangan organik.
Aplikasi “Ayo
Organik” masih sebatas tahap pengembangan ide saja, belum direalisasikan.
Melalui tulisan ini, saya sangat berharap ada orang-orang yang berkompeten
dalam pengembangan aplikasi untuk bekerjasama penuh dalam menyediakan informasi
organik. Hidup sehat dengan mengkonsumsi pangan sehat akan semakin mudah dengan
adanya platform aplikasi “Ayo Organik”. Harapan ke depannya adalah dengan
semakin mendekati sumber organik maka harga jual semakin murah. Hal ini
membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah dalam dukungan
permodalan dan pelatihan organik kepada petani dan produsen pangan organik.
Semua itu tidak ada yang mustahil apabila semua pihak berkolaborasi dalam
menyukseskan program pangan sehat yang organik.
Kepustakaan
Wahyu D, Supono,
Hidayah N. 2015. Pola Makan Sehari-Hari Penderita Gastritis. JURNAL INFORMASI
KESEHATAN INDONESIA (JIKI), Vol. 1, 17-24
IFOAM.
2017. Definition Of Organic Agriculture. http://www.ifoam.bio/en/organic-landmarks/definition-organic-agriculture. Diakses tanggal 18
September 2017
IFOAM. 2017. Principle
of Organic Agriculture. http://www.ifoam.bio/en/organic-landmarks/principles-organic-agriculture.
Diakses tanggal 18 September 2017
Diyah
Kusuma Wardani
Diyah Kusuma
Wardani lahir di Klaten pada 1 Juni 1990. Sebelum melanjutkan S2 di Program Studi
Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor, ia sempat bekerja sebagai
pendamping petani gula kelapa dan Koperasi Nira Perwira Purbalingga yang
merupakan proyek yang didanai oleh HIVOS Belanda melalui kerjasama dengan LSM
LPPSLH Purwokerto. Penerima beasiswa LPDP 2015 itu aktif dalam berbagai
organisasi dan kepanitiaan yang menunjang akademik dan sosial.
Komentar